Perempuan yang akrab disapa dengan Bu Mas ini, memiliki nama lengkap Masithoh. Lahir di Pekalongan, 14 November 1975. Gelar akademik, S.Pd. diperoleh dari Universitas Negeri Jakarta pada tahun 1999 pada Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia. Kehausan akan ilmu menuntunnya untuk melanjutkan kuliah di Universitas Wahid Hasyim Semarang hingga mendapat gelar M.Pd. I pada tahun 2013.
Pada awal tugas di MTs Salafiyah NU Karanganyar, dia mendapat tugas tambahan sebagai wali kelas. Pada tahun 2013—2015 dipercaya sebagai wakil kepala madrasah bagian kurikulum. Pada tahun pelajaran berikutnya hingga sekarang dia ditugaskan untuk mengelola perpustakaan karena dianggap mampu mengembangkan perpustakaan berbekal ilmu dari Balai Diklat Keagamaan Semarang. Prestasi yang pernah diraihnya adalah sebagi juara ketiga kategori guru berprestasi pada lomba GTK tingkat Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2019. Beberapa karya tulis best partice yang ditulisnya menorehkan beberapa penghargaan baik di tingkat kabupaten sampai tingkat provinsi. Salah satunya yaitu tentang Strategi penambahan koleksi perpustakaan digital dengan karya digital siswa, telah memperoleh penghargaan GTK tingkat provinsi meskipun baru pada juara harapan 1.
Dedikasi dan Inovasi dalam Mengelola Perpustakaan Karirnya sebagai pengelola perpustakaan membuatnya ingin terus meningkatkan literasi dengan berbagi cara, mulai dari penambahan koleksi hingga perbaikan sistem di perpustakaan. Awalnya perpustakaan MTs Salafiyah NU Karanganyar hanya memiliki sekitar 600 eksemplar koleksi. Sekitar 200 eksempalar merupakan dari hibah, sementara yang 400 eksemplar adalah buku paket mata pelajaran. Melihat jumlah koleksi yang minim dirinya terus berpikir untuk menambah koleksi perpustakaan agar jumlahnya memadai. Mulailah dibuat program penambahan koleksi perpustakaan dengan pengajuan pagu buku kepada bendahara madrasah hingga program hibah buku yang dinamai doku atau donasi buku. Ide untuk meminta donasi buku sebagai bentuk jariyah ilmu kepada peserta didik yang hendak lulus membuahkan hasil. Meski awalnya siswa keberatan, dengan penjelasan yang meyakinkan, akhirnya mereka mau menyumbangkan buku kepada madrasah meskipun buku tersebut harus mereka koleksi dulu di kelas sebagai pojok buku atau perpustakaan kelas yang mereka manfaatkan kurang lebih satu tahun. Program doku telah menyumbang jumlah koleksi 460 judul dengan klasifikasi buku fiksi dan referensi. Tahun 2017, Perpustakaan memulai sistem otomasi atas saran dan diskusi dengan pengawas madrasah. Untuk memulai sistem otomasi, dijalinlah kerjasama dengan perpustakaan daerah Kabupaten Pekalongan. Pihak madrasah mendatang pustakawan dari Perpusda untuk menginstalkan sistem serta melatih pustakawan dan bagian sirkulasi. Ilmu yang didapatkan belumlah cukup untuk bisa membuat otomasi perpustakaan yang lengkap. Untuk mewujudkan sistem otomasi yang representatif, harus terus dilakukan upaya untuk mengembangkan ilmu dan menimba ilmu dengan perpustakaan yang lebih maju.
Muncullah masalah keterbatasan sarana yang dimiliki. Sebagai pengelola perpustakaan, Bu Mas mengajukan anggaran untuk membeli laptop sebagai komputer server otomasi perpustakaan. Laptop inilah yang akan bolak-balik dibawa ke Perpusda untuk penyempurnaan sistem. Sayangnya waktu itu, dana madrasah sangat minim. Dana BOS belum cair, sementara pengeluaran untuk kebutuhan operasional terus bertambah. Di tengah keterbatasan ini, Bu Mas memutuskan menggunakan gajinya bulan itu untuk membeli laptop sebagai komputer server perpustakaan yang spesifikasinya memadai. Pihak madrasah menjanjikan akan menggantinya jika keuangan madrasah sudah stabil. Perjalanan ke Perpusda kabupaten dari madrasah dengan jarak kurang lebih 25 KM membutuhkan waktu sekitar 30 menit dengan sepeda motor. Sementara waktu yang dimiliki Bu Mas untuk bisa ke Perpusda adalah setelah selesai mengajar. Sekitar pukul 13.00 WIB, Bu Mas memulai
perjalanan menimba ilmu demi penyempurnaan sistem otomasi perpustakaan. Tugas pokoknya sebagai guru ditambah tugas sebagai pengelola perpustakaan cukup menguras pikiran, tenaga, dan waktunya. Rasa lelah dan penat serta waktu untuk keluarga yang tersita, hampir memutuskan tekadnya dalam proses ini. Pikirannya terkadang maju mundur di antara dua pilihan untuk melanjutkan atau berhenti saja sampai di sini, tetapi perpustakaan tidak ada kemajuan. Sampai suatu ketika dia kembali menguatkan tekadnya dengan semboyan “Al-ajru bi qodri taab” yang artinya pahala yang diperoleh sesuai dengan jerih payah yang dilakukan. Akhirnya selesailah sudah proses otomasi perpustakaan yang ditandai dengan pembuatan barcode koleksi dan barcode anggota perpustakaan. Digialisasi Perpustakaan Ide digitalisasi perpustakaan muncul ketika dunia sedang menghadapi masa pandemi yang mengharuskan peserta didik belajar secara daring. Perpustakaan sebagai penyedia sumber belajar harus
mampu berperan serta mendukung pembelajaran yang dilakukan secara daring. Perpustakaan MTs Salafiyah NU Karanganyar yang sudah otomasi mulai tahun 2017 segera melanjutkan tugasnya untuk bertransformasi menjadi perpustakaan digital pada tahun 2020 agar keberadaannya bisa diakses oleh peserta didik kapan pun dan di manapun mereka berada tanpa adanya batas ruang dan waktu. Sebagai pengelola perpustakaan, Bu Mas selalu berinovasi untuk mengembangkan perpustakaan, terutama dalam pengembangan literasi
peserta didik dengan modal tekad dan ilmu tentang perpustakaan yang dimiliki. Awal mula memperkenalkan perpustakaan digital Bu Mas membuat video Tutorial akses perpustakaan digital MTs Salafiyah NU Karanganyar di kanal youtube agar peserta didik dapat mengakses
perpustakaan dengan mudah melalui tautan: https://www.youtube.com/watch?v=d38GL5xg-rE. Tutorial tersebut ternyata direspon secara positif oleh banyak pihak di antaranya dari teman-teman guru yang sama-sama mengelola perpustakaan, juga dari pihak orang tua murid. Berbagai upaya sosialisasi dan pengembangan perpustakaan digital terus dilakukan agar nilai manfaat yang ada dapat di rasakan oleh banyak pihak. Beberapa kalangan dapat terbantu, dengan kemudahan akses dan pelayanan bagi guru dan peserta didik. Selain itu, orang tua juga ikut merasakan dampak dari transformasi yang dilakukan perpustakaan. Untuk mengunjungi perpustakaan digital dapat mengakses melalui laman https://perpus.mtssnuka.sch.id/. Manfaat perpustakaan digital secara umum adalah menyediakan sumber informasi yang mudah diakses oleh siapa pun dan di manapun. Salah satu manfaatnya, seperti yang diungkapkan oleh Muyassaroh ibu dari siswa Dika Adintama. “Saya merasa sangat terbantu dengan kemudahan akses buku di perpustakaan digital. Ini memudahkan saya dalam menyediakan bahan belajar bagi anak saya karena
ia memang perlu pendampingan dalam belajarnya,” ungkapnya. Selain itu, peserta didik juga merasa senang dengan adanya perpustakaan digital di madrasah karena mereka akan dapat mempublikasikan hasil-hasil karya terbaik mereka dalam perpustakaan digital.
Dedikasi dan inovasinya dalam mengelola perpustakaan digital menginspirasi madrasah yang lain untuk bertransformasi menjadi digital. Hal ini menjadikan Perpustakaan MTs Salafiyah NU Karanganyar sebagai acuan bagi madrasah lain yang ingin berbagi pengalaman tentang perpustakaan digital. Kini beberapa madrasah di Kabupaten Pekalongan telah terinspirasi dan memiliki akses perpustakaan digital. Promosi Perpustakaan Upaya mempromosikan perpustakaan digital terus dilakukan Bu Mas baik kepada teman-teman seprofesi dalam forum MGMP maupun dalam Forum lainnya agar banyak pihak yang mengapresiasi
koleksi perpustakaan. Koleksi yang ada dalam perpustakaan digital selain buku teks digital, kitab digital, juga terdapat banyak karya guru dan karya siswa yang bisa dimanfaatkan. Beberapa karya guru berbentuk Best Practice, PTK, makalah, bahan ajar serta karya lainnya ada dalam koleksi perpustakaan digital. Perpustakaan dalam hal ini menjadi semacam repository untuk tulisan-tulisan dan hasil karya guru dan peserta didik di MTs Salafiyah NU Karanganyar. Untuk mencarinya sangat mudah yaitu dengan mengetikkan karya guru atau karya siswa pada kolom pencarian. Terdapat 77 judul karya siswa yang tersimpan dalam perpustakaan digital. Koleksi tersebut dapat diunduh atau dicetak dengan membuka dokumennya terlebih dahulu pada lampiran berkas. Usia Kolonial Jiwa Millenial Puncak promosi perpustakaan digital dilakukan pada tahun 2024 dengan kegiatan Launching Perpustakaan Digital oleh Kepala Kementerian Agama Kabupaten Pekalongan Bapak Dr. Imam Thobroni, S.Ag., M. M. Dalam launching tersebut pihak sekolah mengundang seluruh Kepala Madrasah se-Kabupaten Pekalongan, Pengawas, stakeholder madrasah serta perwakilan orang tua siswa dari kelas tujuh sampai kelas sembilan. Dalam sambuatannya Bapak Imam Thoboni menyampaikan,” Kami merasa bangga, madrasah ini meskipun swasta tetapi memiliki perpustakaan yang maju dan berbasis digital”. Beliau melanjutkan, “Saya melihat pengelola perpustakaan ini usianya kolonial tetapi jiwanya milenial”, tandasnya. Beliau sangat mengapresiasi kegiatan saat itu, terutama saat Bu Mas mempresentasikan bahan ajar e-book dalam koleksi perpustakaan digital yang bisa diakses peserta didik dari rumah. Literasi Menguat dengan Troli Kini, upaya pengembangan literasi terus dilakukan dengan Program Troli yaitu Tujuh Program Literasi untuk peserta didik agar dapat belajar lebih banyak, mendapatkan pengetahuan yang lebih, serta memiliki kemampuan memanfaatkan ilmunya dalam kehidupan. Perpustakaan digital saat ini memiliki koleksi berjumlah 9.485. Jumlah koleksi ini berimplikasi terhadap grafik pengguna perpustakaan yang menunjukkan kenaikan yang signifikan dari tahun ke tahun.
Sebagai pengelola Bu Mas merasa sangat beruntung sebab diberikan kesempatan mengembangkan Perpustakaan MTs Salafiyah NU Karanganyar yang semula hanya memiliki beberapa eksemplar buku, kini sudah banyak menambah koleksi hingga ke dalam bentuk digital. Baginya, buku dan koleksi digital lainnya menjadi hal sangat penting dalam pengembangan literasi sebab melalui melaui bahan bacaan tersebut peserta didik dapat diajak untuk melihat dunia yang lebih luas.
Perpustakaan merupakan jantung sekolah. Melalui...
Karanganyar, 6/02/2021--MTs Salafiyah NU Karanganyar...
Tirto-(19/8) Warga MTs Salafiyah NU...
Tirto, (12/12/2024), Dalam rangka mewujudkan...
Karanganyar,(21/12) MTs Salafiyah NU Karanganyar Tirto...